7 Ciri DBD pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Kapan Perlu Dibawa ke Dokter? - aslisunda.com

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Demam berdarah dengue alias disingkat DBD adalah penyakit nan diakibatkan jangkitan virus dengue, melalui gigitan nyamuk. DBD biasanya endemik di wilayah tropis dan subtropis. Termasuk di Indonesia, demam berdarah dengue telah menjadi penyakit nan umum dan golongan anak-anak cukup rentan mengalaminya.

Berapa lama demam berdarah berlangsung? Gejala demam berdarah dengue biasanya berjalan selama 2–7 hari. Kebanyakan orang bakal pulih setelah sekitar satu minggu. Namun, beberapa orang mungkin terkena demam berdarah parah, nan dapat menakut-nakuti nyawa.

"Demam berdarah sendiri merupakan penyakit jangkitan virus nan mempunyai corak ringan, sedang, hingga berat. Demam berdarah sendiri menyerupai penyakit COVID-19. Beberapa orang nan menderita DBD apalagi tidak mempunyai gejala," kata dr. Mira Dewita, Sp.A, master ahli anak di RS Hermina Jatinegara pada HaiBunda beberapa waktu lalu.


Dikutip dari laman resmi Pace Hospital, berikut timeline demam berdarah dengue nan perlu Bunda ketahui:

  • Hari ke-1-4: Pada awal demam berdarah, tanda-tanda awal muncul berupa demam, nyeri sendi & otot, sakit kepala, muntah-muntah, dan ruam.
  • Hari 5-7: Demam berdarah mereda antara 5-7 hari, namun indikasi lain mungkin memburuk dan mengindikasikan komplikasi parah nan menakut-nakuti jiwa. ·
  • Hari 8-10: Pada hari-hari ini, indikasi mulai membaik, dan apalagi sebagian besar pasien bakal pulih sepenuhnya.

Ciri-ciri DBD pada Anak nan perlu Diwaspadai

Ada beberapa karakter dari DBD pada anak nan perlu Bunda waspadai. Dirangkum dari beragam sumber, berikut ciri-cirinya:

1. Demam tinggi

Demam berdarah dengue sering kali diawali dengan indikasi demam nan tiba-tiba dan melonjak, mencapai suhu setinggi 40 derajat Celsius. Demam ini datang tiba-tiba, bisa berjalan beberapa hari, dan membikin anak nan terinfeksi merasa sangat lelah. Ini adalah tanda paling umum nan kudu diwaspadai.

2. Sakit kepala parah

Gejala demam berdarah dengue lainnya termasuk sakit kepala dahsyat nan menimbulkan rasa sakit nan bergembut-gembut di antara lobus frontal dan retro-orbital. Penyakit ini menyebar secara bilateral dan berpindah-pindah dengan kejadian nan berulang-ulang.

Sakit kepala akibat demam berdarah berkarakter berulang, artinya analgesik seperti paracetamol tidak dapat mencegah timbulnya sakit kepala tersebut. Untuk sakit kepala nan terus-menerus, jangan melakukan pengobatan sendiri tanpa konsultasi dengan master Anda.

 Fase, Gejala & ObatInfografis Demam Berdarah pada Anak: Fase, Gejala & Obat/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

3. Nyeri di kembali mata

Waspada andaikan anak mengeluhkan sakit pada bagian mata ya, Bunda. Gejala DBD lainnya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan nan luar biasa di belakang mata, mulai dari ringan hingga parah, dan dapat memburuk saat menggerakkan mata.

Ini adalah tanda unik lain nan kudu diperhatikan dan segera diatasi. Berbeda dengan penyakit lainnya, demam berdarah menyebabkan sakit mata nan menyiksa dan mata kemerahan. Jika anak mengalami gejala-gejala ini, segera kunjungi dokter, ya Bunda.

4. Nyeri sendi & otot

Demam Berdarah dikenal sebagai 'demam patah tulang' lantaran menyebabkan nyeri sendi dan otot nan hebat. Rasa sakitnya sering kali sangat dalam dan sangat menyiksa. Jika anak demam dan mengeluh nyeri sendi dan otot, anak kudu segera dibawa ke dokter.

5. Mudah memar dan berdarah

Demam berdarah apalagi dapat menyebabkan mudah memar alias berdarah pada kasus nan parah. Jika anak mengalami mimisan, gusi berdarah, alias bintik merah mini di bawah kulit. Ini tandanya Demam Berdarah Dengue sudah mencapai stadium lanjut dan perlu segera ditangani.

6. Ruam nan belum pernah terjadi sebelumnya

Gejala demam berdarah dengue (DBD) juga mencakup ruam merah dan ungu nan tidak diketahui penyebabnya setelah timbulnya jangkitan virus. Hal ini dapat menyebabkan memar pada kulit, menandakan pendarahan internal di bawah epidermis. Ruam ini mungkin tampak mirip dengan campak, namun perbedaannya terletak pada kemunculannya nan berulang, tidak seperti cacar air.

Ruam nan muncul secara tiba-tiba akibat jangkitan demam berdarah berbeda dengan reaksi alergi. Ruam ini tidak dapat dikurangi dengan obat antihistamin, nan berfaedah konsultasi klinis adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan pengobatan penyakit nan ditularkan oleh nyamuk.

7. Sakit perut & muntah

Kebanyakan penderita demam berdarah juga mungkin mengalami sakit perut alias muntah terus-menerus. Infeksi demam berdarah juga dapat mempengaruhi organ vital seperti kandung empedu dan hati, sehingga menyebabkan penumpukan cairan subserosa. Jika anak mengalami sakit perut terus-menerus, konsultasikan dengan master anak.

Telah dijelaskan sebelumnya tentang timeline penyakit DBD. Simak di laman berikutnya untuk tahu penjelasan mengenai tiga fase demam berdarah dengue (DBD).

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Sumber haibunda.com
haibunda.com