Jakarta -
Inara Rusli menceritakan kembali kenangan berbareng sang Ayah semasa hidupnya. Inara mengatakan ayahnya termasuk orang tua nan sangat disiplin dan cukup otoriter dalam mendidik anak-anak.
Bukan tanpa alasan, Inara menjelaskan bahwa sikap Ayahnya bertindak lantaran dia adalah anak wanita satu-satunya. Mengingat Inara adalah anak bungsu dan mempunyai tiga kakak laki-laki, Bunda.
“Jadi, Papi saya tuh orangnya keras banget, otoriter lantaran saya juga anak wanita satu-satunya dan enggak punya kerabat perempuan. Abang saya tiga, jadi ya saya dikelilingi sama lingkungan nan maskulin gitu,” ujar Inara, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedisiplinan Sang Ayah Membuat Inara Merasa Dikekang
Memiliki sosok Ayah nan cukup pencemburu terhadap anak wanita satu-satunya, Inara mengaku sempat merasa dikekang saat tetap remaja. Hal itu lantaran dia berpikir tak bisa menyampaikan kemauan dan hidup ibaratkan robot.
“Aku ngerasa kayak, ‘Kok gue gini banget ya hidupnya? Gue kayak kok, enggak bisa cerita, enggak bisa sharing’, dikekang kayak robot,” tutur Inara.
Bahkan, Inara mengaku jarang sekali kumpul berbareng teman-temannya lantaran pulang sekolah kudu mengikuti kursus sampai jam 9 alias 10 malam baru pulang dan langsung istirahat.
Peraturan nan diterapkan oleh sang Ayah juga diikuti oleh kakak-kakaknya. Jadi, ayah hingga kakak-kakak Inara bertindak sama dan bersikap tegas padanya.
“Enggak dikasih pilihan sebenarnya, ‘Lu kerjain alias lu dihukum,’ selesai. Gitu doang pilihannya, jadi ya sudah seumur hidup saya tinggal sama mereka kayak robot. Turutin kemauan Papi saja,” ungkap Inara.
Bagi Inara Cara Mendidik Sang Ayah Sangat Berarti
Meski sempat merasa dikekang dan tidak bisa melakukan apapun sesuai dengan keinginannya, Inara mengaku apa nan dilakukan oleh sang Ayah sangat berfaedah saat ini. Sebab, dia sudah merasakan gimana menjadi orang tua.
Setelah tumbuh menjadi wanita dewasa, Inara menyadari bahwa perlakuan Ayah dan para kakaknya itu sangat berarti. Semua peraturan nan dijalani tentunya semata-mata untuk kebaikannya sendiri.
“Sudah melalui pengalaman hidup semuanya, saya baru sadar apa-apa nan mereka tuntut dari aku, apa nan mereka pengin dari aku, itu buat kebaikan aku,” ujar Inara.
Meski begitu, Inara mengaku tidak menyesal dengan semua nan telah dialaminya semasa muda. Lanjut baca laman berikut, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!