Assalamualaikum!
Apa kabar isi kulkas? Jelang awal bulan biasanya saya suka bebersih isi kulkas. Terutama bagian freezer. Maklum saya hobi banget nyetok bahan makanan. Ada bahan makanan mentah, sudah dimarinasi, setengah matang, bahkan makanan siap saji dan sudah matang.
Menyimpan stok bahan makanan mentah seperti daging, ayam, ikan, dan seafood memang harus di bagian freezer jika tidak ingin langsung diolah. Kualitasnya lebih terjaga dibandingkan jika disimpan di kulkas bagian bawah. Kecuali mau masak daging untuk besok, ya simpan di kulkas bagian bawah semalam masih aman kok.
Foto berikut adalah kulkas di rumah saya. Kulkas dua pintu usianya belum ada 3 tahun, dibeli karena kulkas sebelumnya rusak (ukuran lebih kecil dan cuma 1 pintu).
![]() |
Kulkas di rumah saya |
Sebelahnya yang kecil adalah kulkas peninggalan ibu saya almarhum. Kulkas kecil ini saya pakai untuk menyimpan minuman, buah, dan cemilan manis seperti agar-agar. Pokoknya yang tinggal hap deh. Sedangkan kulkas besar adalah ‘kekuasaan’ saya karena isinya bahan makanan semua hehehe.
Kemudian ada stok bahan makanan mentah yang sudah dimarinasi. Apa itu? Ketika membeli daging sapi, ayam, atau ikan mentah. Saya sekalian aja lumuri dengan bumbu supaya makin meresap saat dimasak nanti. Misalnya bikin steak ayam, daging teriyaki, dan ikan goreng. Setelah dibumbui, simpan di freezer. Saat dicairkan, bumbunya sudah meresap dan rasa lebih enak!
Ada juga makanan setengah matang yang saya simpan di freezer. Misalnya ayam ungkep. Eh ayam ungkep mah sebenarnya sudah matang ya wkwkkw. Punya ayam ungkep ini praktis banget. Bisa digoreng, dibakar, atau dipanggang sesuai selera.
Stok di freezer favorit para emak jaman now adalah frozen food makanan siap saji. Terbantu banget ya dengan yang namanya frozen food jenis ini. Seperti nugget siap goreng. Kentang goreng, bahkan cemilan macam risol dan somay sudah tersedia versi frozennya. Pas kepengen, tinggal cairkan dan dimatangkan sesuai petunjuk kemasan. Praktis banget.
Frozen food siap masak yang dibeli |
Mau pilih beli stok frozen food siap saji atau bikin sendiri ya tergantung selera. Kalau lagi rajin, bisa banget bikin stok nugget homemade, dan sebagainya. Saya pribadi lebih sering bikin stok frozen food seperti udang tempura siap goreng atau piscok. Kecuali nugget kesukaan anak saya, ini saya males banget bikinnya dan pilih untuk beli jadi saja hahaha.
Terakhir, ada lagi yang suka saya simpan di freezer. Yaitu makanan matang. Biasanya kalau bikin masakan kebanyakan, sisanya daripada mubazir dibuang lebih baik diawetkan.
Ada sisa rendang, sisa semur, sisa ayam goreng, sisa kuah capcay (sayurannya tidak ikut saya bekukan), sampai sisa sambal. Saya kemas per porsi. Jadi penyelamat untuk makan sendiri atau campuran masakan lain.
![]() |
Sisa sambal dan aneka kacang matang untuk campuran masakan, juga kaldu sop sisa |
Alasan Membuat Stok Makanan di Freezer
Kenapa sih hobi banget nyetok bahan makanan di freezer. Tentunya bahan makanan dalam keadaan beku lebih awet lama di kulkas. Bisa bertahan bahkan sampai 3 bulan lebih (saya tidak pernah menyimpan selama itu, biasanya sudah habis duluan hehe).
Ada stok bahan makanan di freezer membantu banget kala kita lagi mager ogah ke tukang sayur. Juga membantu banget untuk yang menjalani food prep alias food preparation dengan rancangan menu seminggu bahkan sebulan ke depan.
Btw, saya orangnya jarang banget nerapin yang namanya food prep. Maklum, masak ya sesuai mood hari itu aja pengen bikin apa. Paling kalau punya rencana yaa cuma tiga hari ke depan aja nyusun menu. Selebihnya masak sesuai bahan yang ketemu di warung sayur atau tanya anggota keluarga dulu mau dimasakin apa.
Pas banget nih untuk bulan puasa kita bisa bikin stok frozen food supaya masak saat jadi mudah dan cepat. Terutama pas masak sahur ya. Lumayan banget jadi hemat waktu kan. Jadi nggak terburu-buru masak untuk buka puasa, nggak kesiangan pas sahur, serta waktunya bisa dipakai untuk kegiatan beribadah.
Berikut ini adalah tips menyimpan frozen food. Bisa untuk stok masak praktis di bulan puasa lho…
Tips Menyimpan Frozen Food
1. Siapkan Kulkas Tempat Freezer
Yang paling penting untuk menyimpan frozen food adalah kulkas bagian freezer. Kalau kulkas showcase tentu tidak bisa hehehe. Bisa kulkas kecil, sedang, besar, satu pintu, dua pintu, bahkan 4 pintu yang segede lemari juga bebas tergantung kondisi keuangan.
Khusus buat yang berjualan frozen food sebaiknya pakai freezer beneran yang ukurannya segede mesin cuci bahkan bak mandi itu. Lebih muat banyak dan memang khusus untuk freezer saja. Lebih fokus dia hahaha.
Rawat freezer dengan rutin membersihkan bunga esnya. Jika pakai kulkas yang otomatis tanpa bunga es (seperti punya saya) itu membantu banget. Kalau freezer sudah banyak bunga esnya, nanti kinerjanya nggak optimal lagi.
Jangan lupa rutin membersihkan freezer. Terutama jika ada bekas noda dari makanan mentah yang melekat dan bisa jadi sarang bakteri.
2. Cek kualitas bahan makanan sebelum masuk freezer
Kesegaran bahan makanan adalah nomor satu jika ingin awet lama di freezer. Saat membeli daging misalnya, jika kualitasnya diragukan untuk disimpan lama sebaiknya langsung olah saat itu juga. Atau bikin versi olahan daging matang untuk stok seperti rendang, semur, daging teriyaki, dan sebagainya.
Sebelum masuk freezer, ada beberapa bahan makanan yang sebaiknya tidak dicuci dulu. Misalnya daging sapi, daging kambing.
![]() |
Daging sapi segar |
Ada juga yang bilang daging ayam jangan dicuci dulu sebelum masuk freezer. Menurut saya pribadi, ayam potong sudah melewati proses dicelup dengan air panas untuk menghilangkan bulunya. Jadi yaa sudah kena air juga sebenernya. Saya selalu membersihkan ayam dulu sekalian dipotong-potong sebelum masuk freezer. Hal yang sama saya lakukan untuk ikan yang akan dibekukan.
![]() |
Ikan kembung yang sudah disiangi |
Untuk bahan makanan frozen siap olah seperti nuget, sosis, bakso dan sebagainya. Cek tanggal kadaluarsa di kemasan. Jika expired date-nya sudah dekat, sebaiknya segera habiskan ya.
3. Kemasan untuk frozen food
Simpan bahan makanan dalam kemasan yang bersih dan tertutup. Bisa pakai plastik kiloan, plastik klip, plastik zip, bahkan wadah kotak plastik. Saya sendiri menggunakan plastik kiloan yang diselotip. Ada juga yang pakai wadah kotak plastik, yaitu ayam ungkep yang sering saya paketkan ke saudara. Tapi ini makan tempat banget, jadi kemasannya saya ganti plastik biasa.
Jika memungkinkan, vakum kemasannya agar tidak ada udara di dalamnya. Dengan divakum, makanan akan awet dari segi rasa, tekstur dan warna serta lebih awet disimpan dalam waktu lama (sampai 3 atau 6 bulan tergantung jenis makanannya) di freezer.
4. Bungkus sesuai porsi masak atau kemasan kecil
Bungkus sesuai porsi masak atau kemasan kecil. Ini memudahkan kita daripada harus mencaikan 1 kemasan besar untuk mengambil beberapa potong bahan makanan, lalu mengembalikan sisanya ke freezer lagi.
Pokoknya jadi aman deh kalau dikemas dalam ukuran kecil. Dipakai sesuai kebutuhan dan wadahnya nggak perlu dibuka tutup lagi atau keluar masuk freezer.
Seperti foto berikut ada bumbu ungkepan yang dibuat per porsi. Juga aneka daging ayam dalam kemasan per porsi untuk aneka jenis masakan. Misalnya potongan kecil untuk ayam teriyaki, ayam cincang, tulang ayam untuk sop, steak ayam, potongan untuk soto, tambahan toping tumisan, dan sebagainya.
Bahan makanan yang sudah keluar dari freezer sebaiknya tidak masuk lagi untuk dibekukan. Selain jadi tidak awet, nanti bisa terkontaminasi udara luar dan merusak kualitasnya.
Sebagai contoh, saya membeli bakso frozen isi 50 butir. Saya cairkan sebentar saja supaya bakso bisa terpisah. Dalam keadaan bakso yang masih beku namun sudah berpisah (hiks), bakso saya bagi jadi 5 bungkus dengan isi 10 butir.
Sama seperti daging asap untuk burger. Saya pisahkan dulu per lembar supaya kalau butuh nggak perlu mencairkan satu gelundungan daging burger lagi.
Itu untuk makanan siap saji. Kalau bahan masakan mentah gimana? Ya sama juga. Saya bagi per porsi. Juga bahan makanan yang sudah dimarinasi. Seperti dada ayam marinasi untuk steak, saya kemas satu-satu. Jadi nanti dimasak sesuai porsi aja ada berapa anggota keluarga yang makan.
Dalam foto berikut adalah ayam filet tepung isi keju lumer yang saya bungkus per potong. Bungkus pakai plastik kiloan saja lalu disolatip. Ada juga ungkepan hati ampela jantung ayam kampung yang tinggal goreng.
![]() |
Lalu ada bala-bala setengah matang. Jadi waktu saya bikin bala-bala, sengaja ada yang digoreng setengah matang untuk ditaruh di freezer. Kalau pengen bala-bala, tinggal goreng aja deh tanpa repot bikin adonannya lagi. Cocok banget bikin yang model begini buat bulan puasa. Sahur pakai bala-bala frozen… hmm nikmat!
5. Beri label jenis makanan dan tanggal
Dulu saya asal aja memasukkan bahan makanan ke freezer. Akibatnya, saya lupa ini isinya apa ya. Terus masukinnya pas kapan. Apalagi kalau kecampur gitu. Misalnya pas menyimpan daging sapi. Ada bagian tetelan, bagian has dalam, bagian has luar. Saat terbungkus semua penampakannya sama warna merah gitu.
Aneka daging sapi frozen |
Kemudian yang nggak kalah penting adalah memberi label tanggal pada makanan beku. Tempelkan sebelum membeku ya. Kalau sudah beku jadi susah untuk menempelkannya. Saya pakai tempelan label harga lalu dilapis selotip biar nggak copot.
—contoh label nama dan tanggal
Memberi nama dan tanggal memudahkan kita untuk mengambil makanan beku nggak pakai lama lagi. Jadi ketahuan mana stok yang lama dan baru. Nggak ada lagi deh lupa pakai stok lama sampai menumpuk. Tinggal pilih tanggal terlama untuk jenis makanan yang sama. Yap, yang lama keluar duluan dong…
Oia untuk makanan beku kemasan seperti nugget, nggak perlu dibuat per porsi. Karena naget biasanya sudah saling terpisah, nggak nempel satu sama lain. Jadi pas perlu goreng 5 potong nugget ya tinggal ambil aja tanpa perlu mengeluarkan kemasannya.
6. Tata berkelompok sesuai jenis bahannya
Biar nggak bingung dan lama ubek-ubek freezer, kelompokkan sesuai jenis makanannya. Misalnya ayam di atas, daging sapi di bawah, udang di pintu bagian atas, dan seterusnya.
Jangan campur bahan makanan yang berbeda dalam satu wadah. Misalnya daging dan udang. Nanti berantem. Eh enggak deng. Nanti aromanya bercampur dan tiap bahan makanan punya ketahanan yang berbeda.
Berikut ini adalah foto frozen food terkini (saat mengetik) yang ada di pintu freezer saya. Kelihatan ada yang lowong karena masih bisa diisi dengan makanan kategori yang sama.
![]() |
Bagian pintu freezer kebanyakan makanan yang sudah matang |
Oia untuk memisahkan bahan makanan bisa menggunakan sekat atau wadah dari plastik. Sekat untuk kulkas khusus tersedia di toko online. Kalau mau gratisan, saya pakai wadah bekas biskuit sachetan. Memang sih ringkih, ya tinggal ganti lagi aja beli biskuit lagi hehe.
![]() |
Sekat dari wadah biskuit sachetan |
7. Beri jarak di dalam freezer jangan sampai kepenuhan
Supaya proses pembekuan makanan optimal, jangan isi freezer terlalu penuh. Jika freezer kepenuhan, proses pembekuan makanan tidak berjalan lancar sehingga merusak kualitas dan rasanya.
Foto berikut adalah isi freezer saya, Bagian atas ada ayam ungkep dan bumbunya, iga sapi sudah direbus, serta ayam filet, daging cincang. Lalu bagian bawah ada aneka frozen food beli macam nugget, sosis, crab stick. Sengaja di taruh di bagian yang mudah dijangkau anak saya. Sebelahnya bagian es batu bisa digeser lagi untuk ditaruh es krim.
Jangan lupa beri jarak saat menyimpan frozen food. Hal ini juga memudahkan sirkulasi udara dan freezer pun menjadi awet.
8. Buka tutup pintu freezer seperlunya untuk menjaga suhu tetap dingin
Pernah termenung lama di depan pintu freezer, bingung mau masak apa? Sama, saya juga suka begitu. Tapi tidak lagi sejak kasihan sama freezer. Jadi saya buka sebentar, apalin ada apa aja, tutup pintu freezer. Lalu merenung di tempat lain untuk memutuskan mau masak apa haha.
Kita wajib banget menjaga suhu freezer tetap stabil, agar frozen food tahan lama. Buka tutup pintu freezer apalagi membuka dalam waktu lama bisa mempengaruhi suhu di dalam dalam freezer. Jadi, jangan buka pintu freezer berlama-lama lagi ya!
Kesimpulan
Menyimpan bahan makanan dalam bentuk beku atau frozen food sangat membantu kita sebagai penggiat di dapur. Menghemat waktu nggak perlu keluar cari bahan makanan. Menghemat biaya karena bisa belanja sekaligus banyak dan disimpan sebagai stok. Bikin praktis jika punya stok frozen food siap masak (baik itu beli atau membuat sendiri).
Bagi yang jualan makanan, stok frozen food harus ada karena pesanan bisa datang kapan saja yekan? Jika sudah semakin laris dagangannya, gunakan freezer ukuran besar yang tentu saja memuat lebih banyak bahan makanan.
Perawatan kulkas tempat freezer juga harus diperhatikan. Pastikan bersih dari sisa noda makanan (terutama noda darah dari daging segar). Dan rutin membersihkan bunga es agar kinerja freezer tetap baik.
Nah itu tadi tips menyimpan frozen food berdasarkan pengalaman saya. Jika ada yang mau menambahkan, boleh tulis di kolom komentar ya!
Selamat menjalankan ibadah puasa. Sudah siap apa saja nih stok frozen food untuk bulan puasa? Kita belanja bareng yuk!
Terima kasih sudah mampir ke blog www.dapurngebut.com.
Postingan terbaru akan terbit setiap hari Jumat (insyaAllah).
Jika belum ada, dipastikan segera tayang pada hari Sabtu dan Minggu.